Dizaman Rasulullah, ada seorang anak baligh yang sangat pandai membaca Al-Qur'an. ia bernama Abdullah bin Mas'ud.Abdullah sangat rajin bekerja. Tiap hari bocah berbadan sehat ini mengembala domba-domba milik Uqbah bin Mu'aith di jalan-jalan kecil perbukitan kota Makkah. Abdullah terbiasa dengan terik matahari yang membakar tubuhnya dan hembusan pasir gurun yang menyesakkan dada. Semua itu dijalani dengan kegembiraan.Nyanyian kecil seringkali terdengar diselingi gemerisik pohon korma dan angin padang pasir.
Sebagai anak gemballa yang miskin. Abdullah pernah mendengar tentang kehadiran Rasulullah sebagai utusan Allah. Namun karena pekerjaan sangat banyak dan ia sangat sayang dengan domba-dombanya ,ia pun tidak mempedulikannya."lagipula, tempatnya cukup jauh dari sini.Bagaimana tuanku memperbolehkannya," batin Abdullah acuh. Akhirnya ,ia hanya mendengar dari mulut ke mulut tanpa tahu seperti apa Nabi Muhammad.
Sampai suatu ketika,ia melihat dari arah kejauhan tampak dua orang laki-laki sedang beriringan menuju kearahnya . Dari wajahnya, mereka kelihatan sangat letih dan kehausan. Bibir dan kerongkongan tampak kering mengelupas. Lalu salah satu dari mereka mendekati Abdullah yang sedang memegang tongkat untuk mengembala dombanya. Ia memberi salam. Abdullah mendongakkanwajahnya dan memberi senyum manisnya."Wahai bocah yang baik hati, sudilah kiranya engkau memberi susu dombamu sekedar untuk menghilangkan haus kami," pinta orang itu ramah. Abdullah terdiam.Lalu dengan sopan pula ia menolaknya."Maaf tuan, domba ini bukan milik saya. Saya hanyalah penggembala. Jika tuan mau , tuan dapat memintanya kepada tuan saya , tuan Uqbah. "Kedua orang itu saling melempar senyum,Mereka senang akan kejujuran anak itu. "Baiklah nak, kami tak memaksa.Kamu anak yang jujur . Semoga Allah memberkahimu.Tapi kalau boleh,tolong bawakan anak domba yang belum kawin kemari," pinta orang itu lagi. Dengan wajah keheranan, Abdullah pun menyerahkan seekor anak domba kepada orang itu.Lalu orang itu meraba-raba susu anak domba dan membaca "Bismillah". Melihat keanehan tamunya ,Abdullah berpikir," Mana mungkin anak domba akan mengeluarkan susu,"pikir Abdullah menatap tajam orang itu. Namun, keajaiban pun datang.Tiba-tiba susu domba membengkak dan mengeluarka susu berlimpah-limpah.Mata Abdullah membelalak bak mau keluar." Aih,kok bisa! "batinnya tak habis pikir.Ketika sedang terlolong seperti itu. Abdullah diberi susu dalam cekukan batu ,"Wuih,enaknya,"kata Abdullah senang Setelah puas minum,orang itu menyuruhnya,"berhenti". Lalu susu domba itu mengempis kembali. "Ajaib!" seru Abdullah takjub. Segera menghampiri orang itu."Wahai tuan, sungguh aku kagum atas semua ini.Bolehkah tuan ajarkan bacaan yang tuan baca tadi," pinta Abdullah ,"Tentu, Nak.Engkau anak pintar."
Ternyata tamu yang ditemui Abdullah adalah Utusan Allah,Nabi Muhammmad Saw dan sahabatnya,Abubakar ra. Hatinya gembira setelah kini mengetahui lebih dekat ajaran islam yang dibawa Nabi Muhammad. Kini Abdullah diajak Rasulullah tinggal dirumahnya untuk dijadikan pelayannya. Sejak itu Abdullah mengikuti kemana pun Rasulpergi. Membangunkan shalat jika tertidur , menyediakan air untuk mandi, menemani berpergian jika diajak,dll. Abdullah dijuluki " Shahibus Sirri Rasulullah" (Pemegang Rahasia Rasul). Dan karunia besar bagi anak jujur ini adalah ia sangat mahir dan hapal luar kepala bacanan Al-Qur'an dikarenakan dikarenakan kedekatannya pada pembawa risalah dan kecerdasannya. Bahkan rasulullah menyuruh siapa saja yang ingin membaca Al-Qur'an dengan baik seperti yang diturunkan Allah , maka itulah bacaan Abdullah bin Mas'ud. Dengan bacaannya yang merdu menyentuh jiwa, para sahabat seringkali tergugah mendengarkannya. Abdullahpun berani membaca Al-Qur'an dengan lantang di dekat orang kafir Quraisy. Akibatnya ia pun dipukuli sampai babak belur agar berhenti. Ketika temannya menyuruhnya untuk tidak coba-coba lagi membaca Al-Qur'an didepan orang kafir.Abdullah malah menantang ," Bagiku mereka sangat kecil.Jika anda kehendaki ,aku akan membacanya lagi besok dihadapan mereka.
Itulah Abdullah bin Mas'ud sang pecinta Al-Qur'an yang jujur . Ia rela berkorban untuk tetap membaca Al-Qur'an dari mulutnya. Maka ketika malaikat datang ,lidahnya tengah berzikrullah dengan Al-Qur'an. Abdullah meninggal dengan ketenangan bertemu Rabb-nya.sumber: Ummi, Februari 1999.
Sebagai anak gemballa yang miskin. Abdullah pernah mendengar tentang kehadiran Rasulullah sebagai utusan Allah. Namun karena pekerjaan sangat banyak dan ia sangat sayang dengan domba-dombanya ,ia pun tidak mempedulikannya."lagipula, tempatnya cukup jauh dari sini.Bagaimana tuanku memperbolehkannya," batin Abdullah acuh. Akhirnya ,ia hanya mendengar dari mulut ke mulut tanpa tahu seperti apa Nabi Muhammad.
Sampai suatu ketika,ia melihat dari arah kejauhan tampak dua orang laki-laki sedang beriringan menuju kearahnya . Dari wajahnya, mereka kelihatan sangat letih dan kehausan. Bibir dan kerongkongan tampak kering mengelupas. Lalu salah satu dari mereka mendekati Abdullah yang sedang memegang tongkat untuk mengembala dombanya. Ia memberi salam. Abdullah mendongakkanwajahnya dan memberi senyum manisnya."Wahai bocah yang baik hati, sudilah kiranya engkau memberi susu dombamu sekedar untuk menghilangkan haus kami," pinta orang itu ramah. Abdullah terdiam.Lalu dengan sopan pula ia menolaknya."Maaf tuan, domba ini bukan milik saya. Saya hanyalah penggembala. Jika tuan mau , tuan dapat memintanya kepada tuan saya , tuan Uqbah. "Kedua orang itu saling melempar senyum,Mereka senang akan kejujuran anak itu. "Baiklah nak, kami tak memaksa.Kamu anak yang jujur . Semoga Allah memberkahimu.Tapi kalau boleh,tolong bawakan anak domba yang belum kawin kemari," pinta orang itu lagi. Dengan wajah keheranan, Abdullah pun menyerahkan seekor anak domba kepada orang itu.Lalu orang itu meraba-raba susu anak domba dan membaca "Bismillah". Melihat keanehan tamunya ,Abdullah berpikir," Mana mungkin anak domba akan mengeluarkan susu,"pikir Abdullah menatap tajam orang itu. Namun, keajaiban pun datang.Tiba-tiba susu domba membengkak dan mengeluarka susu berlimpah-limpah.Mata Abdullah membelalak bak mau keluar." Aih,kok bisa! "batinnya tak habis pikir.Ketika sedang terlolong seperti itu. Abdullah diberi susu dalam cekukan batu ,"Wuih,enaknya,"kata Abdullah senang Setelah puas minum,orang itu menyuruhnya,"berhenti". Lalu susu domba itu mengempis kembali. "Ajaib!" seru Abdullah takjub. Segera menghampiri orang itu."Wahai tuan, sungguh aku kagum atas semua ini.Bolehkah tuan ajarkan bacaan yang tuan baca tadi," pinta Abdullah ,"Tentu, Nak.Engkau anak pintar."
Ternyata tamu yang ditemui Abdullah adalah Utusan Allah,Nabi Muhammmad Saw dan sahabatnya,Abubakar ra. Hatinya gembira setelah kini mengetahui lebih dekat ajaran islam yang dibawa Nabi Muhammad. Kini Abdullah diajak Rasulullah tinggal dirumahnya untuk dijadikan pelayannya. Sejak itu Abdullah mengikuti kemana pun Rasulpergi. Membangunkan shalat jika tertidur , menyediakan air untuk mandi, menemani berpergian jika diajak,dll. Abdullah dijuluki " Shahibus Sirri Rasulullah" (Pemegang Rahasia Rasul). Dan karunia besar bagi anak jujur ini adalah ia sangat mahir dan hapal luar kepala bacanan Al-Qur'an dikarenakan dikarenakan kedekatannya pada pembawa risalah dan kecerdasannya. Bahkan rasulullah menyuruh siapa saja yang ingin membaca Al-Qur'an dengan baik seperti yang diturunkan Allah , maka itulah bacaan Abdullah bin Mas'ud. Dengan bacaannya yang merdu menyentuh jiwa, para sahabat seringkali tergugah mendengarkannya. Abdullahpun berani membaca Al-Qur'an dengan lantang di dekat orang kafir Quraisy. Akibatnya ia pun dipukuli sampai babak belur agar berhenti. Ketika temannya menyuruhnya untuk tidak coba-coba lagi membaca Al-Qur'an didepan orang kafir.Abdullah malah menantang ," Bagiku mereka sangat kecil.Jika anda kehendaki ,aku akan membacanya lagi besok dihadapan mereka.
Itulah Abdullah bin Mas'ud sang pecinta Al-Qur'an yang jujur . Ia rela berkorban untuk tetap membaca Al-Qur'an dari mulutnya. Maka ketika malaikat datang ,lidahnya tengah berzikrullah dengan Al-Qur'an. Abdullah meninggal dengan ketenangan bertemu Rabb-nya.sumber: Ummi, Februari 1999.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar