Diterima tidaknya suatu ibadah yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari,sangat tergantung dengan dua faktor penting.Pertama,ibadah dilaksanakan atas dasar ikhlas atau tulus.kedua,ibadah dilakukan secara sah atau sesuai petunjuk syara.'
Sebagaimana Firman Allah:"Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab(Al-Quran) dengan membawa kebenaran.Maka sembahlah Allah dengan penuh keikhlasan taat kepada-Nya."(QS.Az-Zumar:2).
Sebagaimana Firman Allah:"Luruskanlah mukamu di setiap sembahyang dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya."(QS.Al-A'raf:29).
Sahabat Abi Hurairah ra berkata,bahwa Rasulullah saw telah bersabda:" Sesungguhnya Allah Swt tidak melihat (menilai) bentuk tubuh serta kemolekan wajahmu,tetapi Allah melihat (menilai) keikhlasan hatimu."(HR.Bukhari danMuslim).
Sahabat Abi Hurairah ra berkata,bahwa Rasulullah saw telah bersabda :"Tinggalkan segala perkara yang aku larang,sebab kehancuran yang menimpa umat sebelummu,adalah akibat dari banyaknya permasalahan yang mereka ajukan dan menentang ajaran nabi-nabi mereka.Karena itu,bila aku melarang sesuatu,maka jauhilah.Dan bila aku memerintahkan sesuatu,maka laksanakanlah dengan segala kemampuan yang ada pada dirimu."(HR.Bukhari)Sumber:Hidayah edisi:23,buku pintar para dai, karya Muhammad Ahmad Al-dawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar